Selasa, 15 Januari 2013

Rangkuman Landasan Pandidikan


ALIRAN PENDIDIKAN
  A.   Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Pendidikan di Indonesia.
1)      Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition (John Lock) yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
2)      Aliran  Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.
3)      Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK.
4)      Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting.
5)      Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia
Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan,
  B.    Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia
1)      Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya.
2)      Pengajaran Pusat Perhatian
3)      Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang mementingkan pendidikan keterampilan dalam pendidikan.
4)      Pengajaran Proyek
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nam pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya.
  C.    Dua Aliran Pokok Pendidikan di Indonesia
Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. (Ki Hajar Dewantara).



FAKTOR YG MEMPENGARUHI PROSES DAN HASIL BELAJAR
A.       Faktor- faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar
               1.     Faktor Kecerdasan
Ialah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan berfikir yang bersifatnya rumit dan abstrak.
Kecerdasan adalah suatu kemapuan yang dibawa dari lahir sedangkan pendidikan tidak dapat meningkatkannya, tetapi hanya dapat mengembangkannya.
              2.     Faktor Belajar
Adalah semua segi kegiatan belajar, misalnya kurang dapat memusatkan perhatian kepada pelajaran yang sedang dihadapi, tidak dapat menguasai kaidah yang berkaitan sehingga tidak dapat membaca seluruh bahan yang seharusnya dibaca.
               3.     Faktor Sikap
Sikap dapat menentukan apakah seseorang akan dapat belajar dengan lancar atau tidak, tahan lama belajar atau tidak, senang pelajaran yang di hadapinya atau tidak dan banyak lagi yang lain.  Diantara sikap yang dimaksud di sini adalah minat, keterbukaan pikiran, prasangka atau kesetiaan.
               4.     Faktor Kegiatan
Ialah faktor yang ada kaitannya dengan kesehatan, kesegaran jasmani dan keadaan fisik seseorang.
               5.     Faktor Emosi dan Sosial
Faktor emosi seperti tidak senang dan rasa suka dan faktor sosial seperti persaingan dan kerja sama sangat besar pengaruhnya dalam proses belajar.
               6.     Faktor Lingkungan
Ialah keadaan dan suasana tempat seseorang belajar. Misalnya Kebisingan, bau busuk dan nyamuk yang menganggu pada waktu belajar dan keadaan yang serba kacau di tempat belajar.
               7.     Faktor Guru
Kepribadian guru, hubungan guru dengan siswa, kemampuan guru mengajar dan perhatian guru terhadap kemampuan siswanya turut mempengaruhi keberhasilan proses belajar.
B.        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
                1.     Faktor Internal
Merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan segala sesuatu yang ada pada diri siswa yang menunjang pembelajaran, yang meliputi:
a.       Kondisi Fisiologi
Jika seseorang belajar dalam keadaan jasmani yang segar akan berbeda dengan seseorang yang belajar dalam keadaan sakit.
b.      Kondisi Psikologis
Beberapa faktor psikologis antara lain :
1)      Kecerdasan
2)      Bakat
3)      Minat
Jika seseorang mempelajari sesuatu dengan minat yang besar,
maka dapat diharapkan hasilnya akan lebih baik. Tetapi jika
seseorang belajar dengan tidak berminat maka hasil yang
diperoleh kurang baik.
4)      Motivasi
Motiasi adalah dorongan anak atau seseorang untuk melakukan sesuatu, jadi motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk belajar.
Hubungan motivasi dengan belajar adalah bagaimana cara mengatur motivasi yang dapat ditingkatkan supaya hasil belajar dapat optimal sesuai dengan kemampuan individu.
5)      Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif atau kemampuan penalaran yang tinggi
akan membantu siswa dapat belajar lebih baik dari pada siswa yang memiliki kemampuan kognitif sedang.
               2.     Faktor Eksternal
Yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Beberapa faktor luar antara lain:
a.       Faktor Lingkungan, meliputi:
1) Lingkungan alam, yaitu kondisi alam yang dapat berpengaruh
terhadap proses dan hasil belajar.
2) Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia atau yang lain yang langusng dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar.
b.      Faktor Instrumen
Yaitu faktor-faktor yang ada dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini meliputi:
1)      Kurikulum
Kurikulum yang belum mantap dan sering adanya perubahan dapat mengganggu proses belajar.
2)      Program
Program yang jelas tujuannya, sasarannya, waktunya mudah
dilaksanakan, akan dapat membantuproses belajar.
3)      Sarana dan Fasilitas
Keadaan gedung dan tempat belajar, penerangan, ventilasi,
tempat duduk dapat mempengaruhi keberhasilan belajar. Sarana yang memadai akan membuat iklim yang kondusif untuk belajar.
4)      Guru dan Tenaga Pengajar
Kelengkapan jumlah guru, cara mengajar,  kemampuan, kedisiplinan yang dimiliki oleh setiap guru dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. Guru yang professional akan mengembangkan         kemampuannya       melalui      pendekatan. Pendekatan akan mampu menciptakan suasana aktif sehingga tujuan yang direncanakan dapat tercapai.
C.        Indikator Keberhasilan Belajar Mengajar
Keberhasilan belajar mengajar dapat dilihat dari :
1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok,
2.  Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran intruksional khusus telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
D.   Program Perbaikan Jika Tidak Mencapai Keberhasilan
      Program perbaikan salah satunya yaitu dengan Remidial Teaching. Remedial teaching atau pengajaran 
      perbaikan adalah suatu pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan, atau dengan singkat 
      pengajaran yang membuat lebih baik.
      Dalam pengajaran perbaikan biasanya mengandung kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
      1. Mengulang pokok bahasan secara keseluruhan,
      2. Mengulang bagian dari pokok bahasan yang hendak dikuasai,
      3. Memecahkan masalah melalui soal soal,
      4. Memberikan tugas-tugas individu.



KONSEP DAN TEORI BELAJAR

A.      Konsep Belajar
Konsep Belajar Menurut Skinner
Menurut skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku.
Konsep Belajar Menurut Carl Roger
yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah2 psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Konsep Belajar Menurut Benjamin Bloom
Belajar adalah perubahan kulaitas kemampuan kognitif,afektif, dan psikomotorik utk meningkatkan taraf hidupnya sbg pribadi , masyarakat, maupun sbg makhluk TYME.
Konsep Belajar Menurut Robert Gagne
Penampilan2 yg dpt diamati sbg hasil2 belajar disebut kapabilitas. 5 macam kapabilitasyaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap dan ketrampilan motorik.

B.       Teori Belajar
Teori  Behaviourisme
Teori behaviourisme hanya memandang individu hanya dari sisi fenoimenal jasmaniah dan mengabaikan aspek2 mental2.
Teori Disiplin Mental
Teori disiplin mental tanpa didasai eksperimen, dasar orienrtasinya adalah filosofis atau spekuliatif, toeri ini menganggap bahwa dalam teori itu menganggap bahwa dalam belajar mentalsiswa disiplinkan3.
Teori Kognitif Gestalt Filed
Teori Kognitif Gestalt Filed meneliti ttg pengamatan dan problem solving, dari pengamatannya ia menyesalkanpenggunaan disekolah dan menghendaki agar murid belajar dengan pengertian bukan dengan hafalan akademis.



KONSEP MUTU PENDIDIKAN DAN UPAYA PENINGKATANNYA

A.      Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
            1.      Peningkatan Gaji dan Kesejahteraan Guru
Karena Hak utama pendidik yang harus memperoleh perhatian dalam kebijakan pemerintah adalah hak untuk memperoleh penghasilan dan kesejahteraan dengan standar upah yang layak, bukan 'upah minimum'. Kebijakan "upah minimun" boleh jadi telah menyebabkan pegawai bermental kuli, bukan pegawai yang mengejar prestasi.
            2.     Alih Tugas Profesi dan Rekruitmen Guru Untuk Menggantikan Guru atau Pendidik yang  
                 Dialihtugaskan ke Profesi Lain
                 Upaya kedua ini merupakan konsekuensi dan kesinambungan dari langkah pertama.
            3.     Membangun Sistem Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Serta Sistem 
                  Penjaminan Mutu Pendidikan
Sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pembangunan sistem sertifikasi pendidik dan tenaga Kependidikan serta sistem penjamin mutu pendidikan merupakan langkah yang amat besar, yang akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan langkah pertama, yang juga sangat berat, karena terkait dengan anggaran belanja negara yang sangat besar.
            4.      Membangun Satu Standar Pembinaan Karir (Career Development Path)
Sistem itu harus dalam bentuk dokumen yang disyahkan dalam bentuk undang-undang atau setidaknya berupa peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan oleh aparat otonomi daerah. Sebagai contoh, untuk menjadi instruktur, atau menjadi kepala sekolah, atau pengawas, seorang pendidik harus memiliki standar kompetensi yang diperlukan, dan harus melalui proses pencapaian yang telah baku.
            5.      Peningkatan Kompetensi Yang Berkelanjutan
Sebagaimana dijelaskan pada langkah sebelumnya, proses rekruitmen guru baru harus dilaksanakan secara jujur dan transparan, dan dengan menggunakan standar kualifikasi yang telah ditetapkan.
B.       Strategi Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
            1.      Evaluasi diri self assessment
Evaluasi diri sebagai langkah awal bagi setiap sekolah yang ingin, atau menerncanakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan ini dimulai dengan curah pendapat brainstorming yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan seluruh staf, dan diikuti juga anggota komite sekolah.
Kegiatan evalusi diri ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sekolah saat ini dalam segala aspeknya (seluruh komponen sekolah), kemajuan yang telah dicapai, maupun masalah-masalah yang dihadapi ataupun kelemahan yang dialami. 
           2.      Perumusan Visi, Misi, dan tujuan
Visi = Kondisi yang diharapkan / diinginkan dan diimpikan dalam jangka panjang itu, kalau dirumuskan secara singkat dan menyeluruh.
Misi = jabaran dari visi atau merupakan komponen-komponen pokok yang harus direalisasikan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan.
Tujuan merupakan tahapan antara, atau tonggak tonggak penting antara titik berangkat (kondisi awal) dan titik tiba tujuan akhir yang rumusannya tertuang dalam dalam bentuk visi-misi.
           3.      Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan menetapkan lebih dulu tentang apa-apa yang harus dilakukan, prosedurnya serta metode pelaksanaannya untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau satuan organisasi.
            4.      Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan, dalam hal ini pada dasarnya menjawab bagaimana semua fungsi manajemen sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan melalui kerjasama dengan orang lain dan dengan sumber daya yang ada, dapat berjalan sebagaimana mestinya (efektif dan efisien). Pelaksanaan juga dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan merealisasikan apa-apa yang telah direncanakan.
C.      Peranan Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan:
           1)      Peran kepala sekolah/Madrasah
Dengan kedudukan sebagai manajer kepala sekolah/Madrasah bertanggung jawab atas terlaksananya fungsi-fungsi manajemen. Sebagai perencana, kepala sekolah mengidentifikasi dan merumuskan hasil kerja yang ingin dicapai oleh sekolah dan mengidentifikasi serta merumuskan cara-cara (metoda) untuk mencapai hasil yang diharapkan. Peran dalam fungsi ini mencakup: penetapan tujuan dan standar, penentuan aturan dan prosedur kerja disekolah /madrasah, pembuatan rencana, dan peramalan apa yang akan terjadi untuk masa yang akan datang.
           2)      Peran Guru dan Staf Sekolah
Dalam lingkup yang lebih kecil (mikro) yaitu mengelola proses pembelajaran sesuai kelompok belajar atau bidang studi yang dipegangnya, setiap guru memahami visi dan misi sekolah, merencanakan proses pembelajaran, (mengorganisasikan bahan, siswa, mensinergikan dengan metoda dan sumber belajar yang tepat yang ia kuasai), menerapkan kepemimpinan yang demokratis dan memberdayakan siswa dengan mengambil keputusan sesuai kewenangan yang ia miliki dan menjalin hubungan komunikasi yang baik dengan guru lain, dengan siswa, dengan kepala sekolah dan orang tua. Ia juga memonitor kemajuan siswa, serta melakukan evaluasi perkembangan setiap anak sebagai masukan bagi perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran secara terus menerus. Guru juga memberi penghargaan bagi siswa yang menunjukkan kemajuan dalam belajar (berprestasi) serta memberikan semangat/dorongan (motivasi) serta membantu siswa yang prestasinya kurang/belum memuaskan.
            3)      Peran Orang Tua Siswa dan Masyarakat
Orang tua siswa dan masyarakat berperan dalam mengawasi mutu hasil pendidikan yang dilaksanakan oleh tenaga kependidikan di sekolah. Orang tua siswa dan masyarakat harus aktif mengamati hasil yang diupayakan dan yang diajarkan oleh guru di sekolah, sehingga para guru disekolah tetap aktif untuk mempertahankan dan bahkan mengembangkan kualitas pendidikan kepada para siswanya.
            4)      Pemerintah
Peran Pemerintah untuk tujuan dalam jangka panjang, yaitu dengan mengupayakan kebijakan yang memperkuat sumber daya tenaga kependidikan melalui cara dengan memperkuat sistem pendidikan dan tenaga kependidikan yang memiliki keahlian.



LIFE SKILL EDUCATION

Kecakapan Hidup (life skills) diartikan sebagai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan penghidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya (Dirjen PLSP, Direktorat Tenaga Teknis, 2003).

Pendidikan kecakapan hidup merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga belajar agar memiliki keberanian dan kemauan menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu mengatasinya.

Indikator-indikator yang terkandung dalam life skills tersebut secara konseptual dikelompokkan : (1) Kecakapan mengenal diri (self awarness) atau sering juga disebut kemampuan personal (personal skills), (2) Kecakapan berfikir rasional (thinking skills) atau kecakapan akademik (akademik skills), (3) Kecakapan sosial (social skills), (4) Kecakapan vokasional (vocational skills) sering juga disebut dengan keterampilan kejuruan artinya keterampilan yang dikaitkan dengan bidang pekerjaan tertentu dan bersifat spesifik (spesifik skills) atau keterampilan teknis (technical skills).

Menurut Jecques Delor mengatakan bahwa pada dasarnya program life skills ini berpegang pada empat pilar pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Learning to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan).
2. Learning to do (belajar untuk dapat berbuat/bekerja).
3. Learning to be (belajar untuk menjadi orang yang berguna).
4. Learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama dengan orang lain).

Tujuan Life Skill Education
A.     Tujuan Umum
Pendidikan kecakapan hidup yang diselenggarakan melalui jalur pendidikan non formal bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan sikap warga belajar di bidang pekerjaan/usaha tertentu sesuai dengan bakat, minat perkembangan fisik dan jiwanya serta potensi lingkungannya, sehingga mereka memiliki bekal kemampuan untuk bekerja atau berusaha mandiri yang dapat dijadikan bekal untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
B.     Tujuan Khusus
Memberikan pelayanan pendidikan kecakapan hidup kepada warga belajar agar :
1)      Memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam memasuki dunia kerja baik bekerja mandiri (wirausaha) dan/atau bekerja pada suatu perusahaan produksi/jasa dengan penghasilan yang semakin layak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2)      Memiliki motivasi dan etos kerja yang tinggi serta dapat menghasilkan karya-karya yang unggul dan mampu bersaing di pasar global.
3)      Memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan untuk dirinya sendiri maupun anggota keluarganya.
4)      Mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan sepanjang hayat (life long education) dalam rangka mewujudkan keadilan di setiap lapisan masyarakat.

Minggu, 30 Desember 2012

Trik internet gratisan

langsung aja klik di sini ....................

Jumat, 28 Desember 2012

Pengen download e-Book Biologi??

Klik wae Di Dieuuuuu....................

Nyari Link Download Film???

Klik aje di sini...........................

Download Film One Piece

Bagi agan2 para penggemar film "One piece", niiiih ane kasih link downloadnya....
Monggoooooo klik aje di sini.................... :)

Kamis, 27 Desember 2012

Aneka Jenis Tanaman Obat-obatan Serta Khasiatnya

1. TEMULAWAK
Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) yang termasuk dalam keluarga Jahe (zingiberaceae), Temulawak ini sebagai tanaman obat asli Indonesia. Namun demikian Penyebaran tanaman Temulawak banyak tumbuh di pulau Jawa, Maluku dan Kalimantan. Karakteristik Temulawak tumbuh sebagai semak tanpa batang. Mulai dari pangkalnya sudah berupa tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 m s/d 2,5 m. Daunnya panjang bundar seperti daun pisang yang mana pelepah daunnya saling menutup membentuk batang. Tanaman ini dapat tumbuh subur di dataran rendah dengan ketinggian 750 m diatas permukaan laut, tanaman ini bisa dipanen setelah 8-12 bulan dengan ciri-ciri daun menguning seperti mau mati. Umbinya akan tumbuh di pangkal batang berwarna kuning gelap atau coklat muda dengan diameter panjang 15 cm dan 6 cm, baunya harum dan sedikit pahit agak pedas. temulawak sudah lama digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita untuk mengobati sakit kuning, diare, maag, perut kembung dan pegal-pegal. Terakhir juga bisa dimanfaatkan untuk menurunkan lemak darah, mencegah penggumpalan darah sebagai antioksidan dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya kekebalan tubuh. Dengan banyak manfaat yang nyata secara medis tersebut maka pemerintah mencanangkan “Gerakan Minum Temulawak” sejak 2 tahun yang lalu.

Selasa, 25 Desember 2012